Restoran Michelin Seoul Bermasalah: Topping Semut Bikin Geger

Restoran Michelin Seoul Bermasalah: Topping Semut Bikin Geger
Sumber: Liputan6.com

Sebuah restoran bintang dua Michelin di Gangnam, Seoul, Korea Selatan, tengah menjadi sorotan karena penyelidikan hukum terkait penggunaan semut sebagai topping menu andalan mereka. Restoran yang dikenal dengan kreativitas dan inovasi dalam kuliner Korea ini diduga melanggar Undang-Undang Sanitasi Pangan Korea.

Sorbet semut, menu kontroversial yang viral di media sosial, menjadi pusat perhatian. Rasa asam uniknya memikat banyak pelanggan dan menuai pujian. Namun, dibalik popularitasnya, terungkap penggunaan semut sebagai bahan makanan melanggar regulasi yang berlaku.

Sorbet Semut: Sensasi Kuliner yang Berujung Masalah Hukum

Menu sorbet dengan taburan semut ini telah menjadi sensasi di media sosial. Banyak pelanggan memuji rasa asamnya yang unik dan lezat. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Sayangnya, popularitas sorbet semut ini berbanding terbalik dengan status legalnya di Korea Selatan. Penggunaan semut sebagai topping ternyata melanggar peraturan keamanan pangan yang ketat.

Regulasi Pangan Korea Selatan dan Sanksi Pelanggaran

Undang-Undang Sanitasi Pangan Korea hanya mengizinkan sepuluh spesies serangga sebagai bahan makanan, semut tidak termasuk di dalamnya. Penjualan makanan yang mengandung bahan tambahan yang tak memenuhi standar adalah ilegal.

Pelanggaran dapat dikenai hukuman penjara hingga lima tahun atau denda 50 juta won (sekitar Rp 588 juta). Restoran ini dilaporkan telah menjual sorbet semut sebanyak 12.000 porsi antara April 2021 dan Januari 2025.

Semut yang digunakan didatangkan dari Amerika Serikat dan Thailand. Pihak restoran mengaku tidak menyadari bahwa semut termasuk bahan yang dilarang.

Kontroversi dan Dampak Hukum: Antara Inovasi dan Regulasi

Kasus ini memicu perdebatan di antara kritikus kuliner dan pakar hukum. Sebagian berpendapat peraturan terlalu kaku dan menghambat inovasi kuliner.

Larangan bahan-bahan non-konvensional dianggap membatasi kreativitas. Namun, pihak berwenang tengah menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

Apakah aman mengonsumsi makanan yang sudah dihinggapi semut? Secara umum, tidak disarankan. Meskipun semut tidak secara langsung membawa patogen, mereka dapat mentransfer bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan lainnya.

Tips Pencegahan Kontaminasi Makanan oleh Semut

  • Simpan makanan dalam wadah kedap udara untuk mencegah akses semut.
  • Segera singkirkan sisa makanan yang sudah tidak dikonsumsi lagi.
  • Bersihkan tumpahan makanan dan remah-remah secara menyeluruh.
  • Buang makanan hewan peliharaan yang sudah tidak terpakai.

Kejadian ini mengingatkan pentingnya keseimbangan antara inovasi kuliner dan kepatuhan terhadap regulasi keamanan pangan. Kasus restoran bintang Michelin ini menjadi pembelajaran penting bagi pelaku bisnis kuliner untuk senantiasa memahami dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Meskipun restoran tersebut bermaksud untuk menghadirkan pengalaman kuliner unik, kasus ini menekankan betapa pentingnya memahami dan mematuhi standar keamanan pangan yang ada. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku bisnis kuliner untuk selalu mengedepankan keamanan dan kesehatan konsumen.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *