Koki AI: Revolusi Menu Restoran Berkelanjutan di Dubai

Koki AI: Revolusi Menu Restoran Berkelanjutan di Dubai
Sumber: Liputan6.com

Revolusi teknologi digital telah merambah berbagai sektor, dan industri kuliner pun tak luput dari dampaknya. Inovasi terbaru menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan (AI) kini berperan aktif dalam menciptakan pengalaman bersantap yang unik dan berkelanjutan.

Salah satu contohnya adalah restoran WOOHOO di Dubai, yang akan segera membuka pintu dengan konsep futuristik. Restoran ini memanfaatkan koki AI bernama Aiman untuk mengembangkan menu secara berkelanjutan.

Koki AI, Aiman: Pengembang Menu Berkelanjutan

Aiman, singkatan dari “AI man,” merupakan sebuah sistem kecerdasan buatan yang canggih. Ia dilatih menggunakan prinsip-prinsip ilmu pangan, teknik kuliner, dan ribuan resep dari berbagai penjuru dunia.

Ahmet Oytun Cakir, salah satu pendiri WOOHOO dan CEO Gastronaut, menjelaskan bahwa Aiman bukan pengganti koki manusia, melainkan alat untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pengembangan menu.

Aiman bekerja dengan menganalisis profil rasa, tekstur, dan musim dari berbagai bahan makanan. Ia kemudian menghasilkan resep-resep baru yang unik.

Resep-resep tersebut selanjutnya diuji dan disempurnakan oleh tim koki manusia yang dipimpin oleh Reif Othman. Proses kolaborasi antara AI dan manusia ini memastikan kualitas dan cita rasa menu yang dihasilkan.

WOOHOO: Restoran Futuristik dengan Cita Rasa Asia

Restoran WOOHOO yang dijadwalkan buka pada akhir September 2025 ini akan menyajikan masakan Asia dengan sentuhan internasional.

Konsep restoran ini berfokus pada penyajian makanan dan minuman yang unik dan inovatif. Aiman tidak hanya berperan dalam pengembangan menu makanan, tetapi juga minuman.

Keberlanjutan menjadi pertimbangan utama dalam pelatihan Aiman. Sistem AI ini didesain untuk menciptakan resep yang memanfaatkan kembali dan mengurangi limbah bahan makanan.

Para pendiri WOOHOO berharap teknologi ini dapat dilisensikan ke restoran lain di seluruh dunia. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan di industri kuliner.

Tren Robot dan AI di Industri Kuliner

Penggunaan robot dan AI di industri restoran bukanlah hal baru. Namun, tren ini semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini didorong oleh meningkatnya biaya operasional dan kebutuhan akan efisiensi. Aiman merupakan contoh nyata penerapan teknologi AI di dapur restoran.

Contoh lain adalah Dodo Pizza di Dubai yang pada September 2024 meluncurkan pizza hasil kreasi ChatGPT. Pizza ini laris manis di pasaran.

Pizza tersebut memadukan berbagai cita rasa dari berbagai budaya, seperti ayam shawarma, keju paneer, rempah za’atar, dan keju tahini. Kombinasi unik ini berhasil menarik minat pelanggan.

Meskipun beberapa ide ChatGPT, seperti pizza stroberi dan pasta, ditolak, inovasi ini menunjukkan potensi AI dalam menciptakan menu yang kreatif dan unik.

Kolaborasi antara ChatGPT dan Dodo Pizza membuktikan bahwa teknologi dan kuliner dapat bersinergi menciptakan produk yang populer. Popularitas ChatGPT sendiri telah mencapai 200 juta pengguna aktif per minggu.

Angka ini dua kali lipat dari jumlah pengguna pada musim panas tahun sebelumnya, menunjukkan potensi besar teknologi AI dalam berbagai sektor, termasuk kuliner.

Kesimpulannya, integrasi AI dalam industri kuliner menandai babak baru dalam dunia perhotelan. Aiman dan contoh-contoh lain membuktikan bagaimana teknologi dapat meningkatkan kreativitas, efisiensi, dan keberlanjutan dalam penyediaan makanan. Ke depannya, kita dapat mengharapkan lebih banyak inovasi sejenis yang akan mengubah cara kita menikmati makanan.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *