Berita  

Gibran di Lemhannas: Hormati Senior, Raih Apresiasi Pengamat Intelijen

Gibran di Lemhannas: Hormati Senior, Raih Apresiasi Pengamat Intelijen
Sumber: Suara.com

Dinamika politik pasca-Pilpres 2024 terus menjadi sorotan publik. Figur Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya, menarik perhatian, baik pujian maupun kritik terus mengiringi setiap langkahnya.

Pengamat intelijen dan keamanan nasional, Ridlwan Habib, baru-baru ini memberikan analisis yang menarik. Ia memberikan apresiasi sekaligus kritik tajam terhadap Gibran dan lawan-lawan politiknya.

Penampilan Gibran di Lemhannas: Apresiasi Ridlwan Habib

Ridlwan Habib memuji penampilan Gibran di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Ia menilai penampilan Gibran di Lemhannas jauh berbeda dengan citra yang selama ini dibangun di media.

Dalam kesempatan tersebut, Gibran menunjukkan substansi dan gagasan visioner. Hal ini dinilai sebagai sinyal positif bagi masa depan kepemimpinannya.

Ridlwan menyebut Gibran mampu membahas isu-isu penting, mulai dari teknologi modern seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence) hingga inovasi produk lokal yang kreatif, seperti memanfaatkan kemenyan sebagai bahan baku parfum.

Lebih lanjut, Ridlwan mengapresiasi gaya kepemimpinan Gibran yang menghormati para senior. Ia memberikan kesempatan dialog yang luas kepada para peserta.

Dalam acara pembekalan peserta P4N Lemhannas, Gibran memberikan sambutan singkat dan membuka sesi tanya jawab dengan para jenderal TNI dan Polri. Hal ini menunjukkan sikap kepemimpinan yang rendah hati dan demokratis.

Kritik Tajam terhadap Lawan Politik Gibran

Di sisi lain, Ridlwan Habib melontarkan kritik keras kepada pihak-pihak yang dianggapnya belum “move on” pasca pemilu. Kritik ini menyoroti serangan personal yang diarahkan kepada Gibran, bahkan hingga kepada istrinya, Selvi Ananda.

Ia menilai serangan-serangan tersebut telah melampaui batas etika politik yang sehat dan wajar. Ridlwan mengajak semua pihak untuk lebih fokus pada substansi dan kinerja pemerintahan.

Objektivitas dan Harapan untuk Masa Depan

Ridlwan Habib secara terbuka mengakui bahwa ia bukan pendukung Gibran pada pemilu lalu. Namun, ia menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada pemimpin terpilih untuk bekerja.

Pengakuan jujur ini justru memperkuat objektivitas analisisnya. Ia mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan agar Gibran dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Baginya, kontestasi politik telah usai. Kini saatnya fokus pada pembangunan dan kemajuan bangsa. Dukungan dan kesempatan untuk bekerja merupakan hal yang penting bagi Gibran dalam menjalankan tugasnya.

Analisis Ridlwan Habib memberikan perspektif yang menyegarkan dalam dinamika politik pasca-Pilpres. Ia mengajak semua pihak untuk mengedepankan substansi, menghormati proses demokrasi, dan memberikan kesempatan kepada pemimpin yang telah terpilih untuk menjalankan tugasnya.

Pernyataan Ridlwan Habib ini menjadi bahan renungan bagi semua pihak, khususnya dalam konteks membangun budaya politik yang sehat dan bermartabat di Indonesia.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *