Dunia kuliner Indonesia kembali berjaya di kancah internasional. Buku “The Evolution of Jakarta’s Street Food” berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai buku Street Food terbaik kedua di dunia dalam ajang Gourmand World Cookbook Awards 2025.
Penghargaan ini diumumkan di Cascais World Food Summit, Portugal. Buku kolaborasi empat penulis – Stefu Santoso, Jureke, Anton Diaz, dan Rahmad Gunawan – yang diterbitkan Red and White Publisher ini, bukan hanya mendokumentasikan sejarah kuliner jalanan Jakarta, tetapi juga memberikan apresiasi kepada para pedagang kaki lima.
Evolusi Street Food Jakarta: Perjalanan Kuliner dari Masa Lalu hingga Kini
Buku “The Evolution of Jakarta’s Street Food” merupakan sebuah karya yang komprehensif. Buku ini menelusuri perjalanan panjang kuliner jalanan Jakarta dari berbagai aspek.
Dari sejarahnya hingga perkembangannya di era digital, buku ini memberikan gambaran yang detail dan menarik. Keberhasilannya meraih penghargaan internasional membuktikan kualitas dan daya tariknya.
Apresiasi bagi Para Pedagang Kaki Lima: Pahlawan Kuliner Sehari-hari
Edouard Cointreau, pendiri Gourmand Awards, menyebut buku ini sebagai “dokumen budaya yang menghormati mereka yang memberi makan kota dari jalanan”.
Para penulis buku ini memang bermaksud untuk menghargai perjuangan para pedagang kaki lima. Mereka berdedikasi memberikan makan kota Jakarta setiap harinya.
Jureke, salah satu penulis, menyampaikan penghargaan ini untuk para pedagang kaki lima. Mereka telah berjuang puluhan tahun tanpa lelah.
Ia juga menambahkan bahwa buku ini ingin mendokumentasikan evolusi street food Jakarta secara serius. Dokumentasi ini diharapkan dapat dibanggakan oleh Jakarta dan Indonesia.
Kisah di Balik Rasa: Sentuhan Manusiawi dalam Setiap Gigitan
Buku ini tidak hanya menyajikan informasi kuliner, tetapi juga cerita-cerita inspiratif. Kisah para pedagang kaki lima yang gigih dan penuh semangat menjadi bagian penting dari buku ini.
Jureke mengungkapkan sering mendengarkan cerita hidup para pedagang. Mereka bekerja keras dari pagi hingga malam, bahkan tanpa libur.
Walaupun menghadapi berbagai tantangan, para pedagang tetap menunjukkan kebahagiaan dan semangat. Buku ini ingin menampilkan sisi manusiawi di balik setiap hidangan.
Buku ini ingin menunjukkan bahwa kesuksesan tidak datang secara instan. Butuh proses, keringat, dan pengorbanan.
Proses pembuatan buku ini memakan waktu empat tahun. Kerja sama dan kolaborasi yang kuat antar penulis menjadi kunci keberhasilannya.
Buku setebal… halaman ini memaparkan perkembangan makanan jalanan Jakarta, dari masa lalu hingga sekarang. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.
Buku ini juga memberikan panduan praktis. Panduan ini bermanfaat bagi pelaku usaha kuliner dalam menjaga kualitas dan membangun merek.
Kuliner jalanan Jakarta merupakan cerminan identitas kota yang beragam. Berbagai pengaruh budaya, seperti Tionghoa, Arab, India, dan Eropa, tercermin dalam setiap hidangannya.
Makanan seperti soto Betawi, kerak telor, dan nasi goreng, bukan hanya lezat, tetapi juga memiliki sejarah yang kaya. Buku ini juga membahas bagaimana kuliner jalanan beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk hadirnya platform pesan antar makanan.
Melalui wawancara mendalam dengan pedagang legendaris, buku ini menghidupkan kisah di balik warung-warung sederhana. Studi kasus tentang UMKM juga menunjukkan bagaimana beberapa di antaranya berkembang menjadi ikon nasional.
Jureke menjelaskan proses pengumpulan informasi untuk buku tersebut. Anton Diaz, penulis yang sangat menyukai sejarah, banyak memberikan masukan dan referensi.
Informasi lain juga diperoleh dari lapangan, melalui percakapan langsung, pencicipan, dan mendengarkan cerita dari para pelaku UMKM.
Penghargaan Gourmand World Cookbook Awards 2025 untuk buku “The Evolution of Jakarta’s Street Food” merupakan bukti nyata kualitas kuliner Indonesia. Lebih dari sekadar buku resep, buku ini adalah sebuah perayaan terhadap kegigihan, kreativitas, dan semangat para pedagang kaki lima yang telah menghidupi dan mewarnai sejarah kuliner Jakarta.