Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali menggelar perhelatan akbar Karapan Sapi Bupati Sumenep Cup 2025. Ajang tahunan ini bukan sekadar perlombaan, melainkan juga upaya pelestarian budaya Madura yang sarat makna dan potensi wisata.
Riuh rendah sorak sorai penonton membahana di Stadion Giling, Minggu lalu. Suasana meriah ini menjadi bukti kuatnya daya tarik Karapan Sapi bagi masyarakat Madura dan sekitarnya.
Tradisi Karapan Sapi: Lebih dari Sekadar Hiburan
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menekankan pentingnya melestarikan Karapan Sapi sebagai warisan budaya leluhur. Baginya, lomba ini memiliki nilai budaya yang begitu tinggi dan menjadi identitas Madura.
Bukan hanya hiburan semata, Karapan Sapi juga berpotensi besar sebagai pengungkit pariwisata daerah. Potensi ini perlu terus digali dan dikembangkan.
Pemkab Sumenep berkomitmen menjadikan Karapan Sapi sebagai agenda tahunan yang terselenggara secara profesional, kreatif, dan inovatif. Hal ini demi menjaga kelangsungan tradisi dan menarik minat wisatawan.
Lomba Karapan Sapi Bupati Sumenep Cup 2025: Peserta dan Kompetisi
Sebanyak 64 pasangan sapi dari berbagai daerah turut berpartisipasi dalam Lomba Karapan Sapi Bupati Sumenep Cup 2025. Para peserta berasal dari empat kabupaten di Pulau Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep).
Tidak hanya dari Madura, dua kabupaten luar pulau, yaitu Lumajang dan Probolinggo, juga ikut meramaikan perlombaan ini. Persaingan diprediksi akan sangat ketat.
Ketua Panitia Pelaksana Karapan Sapi, Miskun, menjelaskan bahwa perlombaan ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antarpeserta dan melestarikan budaya Madura di tengah modernisasi. Sportivitas dan keamanan menjadi hal yang sangat ditekankan.
Mengembangkan Karapan Sapi Menuju Tataran Nasional dan Internasional
Bupati Fauzi mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mengemas Karapan Sapi secara lebih menarik. Pemanfaatan teknologi informasi untuk promosi menjadi kunci penting.
Dengan promosi yang efektif dan inovatif, diharapkan Karapan Sapi Sumenep dapat menarik perhatian wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Potensi wisata budaya ini sangat menjanjikan.
Pentingnya menjaga sportivitas dan keamanan selama lomba juga ditekankan. Menang atau kalah adalah hal biasa, yang terpenting adalah menjaga kekompakan dan persaudaraan. Ini adalah nilai penting yang ingin dijaga.
Melalui berbagai upaya yang dilakukan, Pemkab Sumenep berupaya menjadikan Karapan Sapi bukan hanya sebagai tradisi lokal, tetapi juga sebagai aset pariwisata yang bernilai tinggi bagi Indonesia.
Perhelatan Karapan Sapi Bupati Sumenep Cup 2025 bukan hanya sekedar perlombaan, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya dan peningkatan ekonomi masyarakat. Semoga ke depannya, Karapan Sapi dapat terus berkembang dan dikenal luas di dunia internasional.