Suplemen alami? Waspada! Keamanan & efektivitas perlu dikritisi

Suplemen alami? Waspada! Keamanan & efektivitas perlu dikritisi
Sumber: Antaranews.com

Tren konsumsi suplemen kesehatan di Asia Pasifik, khususnya Indonesia, terus meningkat seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Banyak yang beralih ke suplemen alami karena dianggap lebih aman. Namun, benarkah anggapan ini? Sebuah peringatan penting disampaikan oleh Alex Teo, Director Research Development and Scientific Affairs Asia Pacific dari Herbalife.

Teo menekankan bahwa label “alami” tidak menjamin keamanan dan efektivitas suatu suplemen. Konsumen perlu lebih kritis dan jeli dalam memilih suplemen yang dikonsumsi.

Bahaya Suplemen Alami yang Sering Diabaikan

Meskipun banyak yang beranggapan suplemen alami bebas risiko, kenyataannya banyak bahan alami yang dapat menimbulkan efek samping jika dikonsumsi berlebihan atau berinteraksi dengan obat lain.

Contohnya, akar licorice dapat meningkatkan tekanan darah jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sangat penting sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, termasuk yang berlabel alami.

Mitos seputar suplemen alami yang perlu diluruskan adalah anggapan bahwa produk alami selalu aman, dapat dikonsumsi tanpa batas, atau dapat menggantikan obat-obatan. Faktanya, setiap suplemen, baik alami maupun sintetis, perlu dikonsumsi dengan bijak dan sesuai anjuran.

Regulasi Suplemen Kesehatan di Indonesia dan Peran BPOM

Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berperan penting dalam mengawasi peredaran suplemen kesehatan. BPOM telah mengeluarkan berbagai regulasi, seperti Peraturan BPOM No. 10 Tahun 2024 tentang penandaan produk dan No. 24 Tahun 2023 mengenai persyaratan mutu dan keamanan suplemen.

Regulasi ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari produk suplemen yang tidak aman dan tidak efektif. Konsumen diimbau untuk teliti membaca informasi produk sebelum mengonsumsinya, termasuk memahami kandungan, dosis, dan potensi interaksi dengan obat lain.

Penting untuk memahami bahwa label pada kemasan suplemen harus diinterpretasikan secara kritis. Perhatikan informasi komposisi, dosis anjuran, dan peringatan potensi efek samping yang tertera. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan apoteker atau tenaga kesehatan jika Anda ragu.

Memilih Suplemen yang Tepat dan Aman

Memilih suplemen yang tepat harus didasarkan pada kebutuhan dan kondisi kesehatan individu. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan jenis dan dosis suplemen yang sesuai.

Jangan mudah tergiur oleh klaim yang bombastis atau tren semata. Prioritaskan suplemen yang telah teruji secara ilmiah dan memiliki bukti keamanan dan efektivitas yang memadai.

Perlu diingat bahwa suplemen hanyalah pendukung, bukan pengganti gaya hidup sehat yang meliputi pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat cukup. Pendekatan holistik terhadap kesehatan jauh lebih penting daripada hanya mengandalkan suplemen.

Kesimpulannya, kesadaran akan pentingnya memilih suplemen yang tepat dan aman harus terus ditingkatkan. Jangan mudah terlena dengan label “alami” tanpa memahami komposisi dan potensinya. Konsultasi dengan tenaga kesehatan dan ketelitian dalam membaca informasi produk sangat krusial untuk menjaga kesehatan secara optimal.

Dengan demikian, kita dapat menghindari potensi risiko yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi suplemen yang tidak tepat. Selalu utamakan bukti ilmiah dan konsultasi profesional dalam menjaga kesehatan.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *